FL 34

1222 Words

Maura terdiam, ia membayangkan bagaimana hari-harinya, tanpa Vernon, nantinya. Meski setiap harinya ia juga tak pernah bersama sang suami, tapi nyatanya, mendengar bahwa pemuda itu akan pergi dari tempat ini, membuat hatinya resah. Ia baru saja di pertemukan dan sedikit merasakan kebahagiaan. Tapi lagi-lagi takdir berkata lain, ia harus kembali di pisahkan dari sang suami. Apa Tuhan, benar-benar tak mengijinkan dirinya untuk bersatu dengan suaminya?. Berhenti menyalahkan Tuhan, Maura!. Jika semua ini terjadi nyatanya karena egomu sendiri. "Jaga dirimu dan anak-anak kita ya! Sayang. Aku akan berusaha sesering mungkin untuk datang ke sini. Dan ingat, jangan bekerja lagi!" Tutur sang suami. "Iya,....aku tau," cemberutnya. "Kenapa? Jangan cemberut seperti itu," Vernon menyentil sedikit hidu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD