Part 5

1157 Words
Kelly masuk ke dalam kamar tidurnya yang terletak di paviliun belakang dengan bersusah payah. Tubuhnya sungguh terasa sakit, terutama di pangkal pahanya, karena memang ini adalah kali pertama untuknya. Ia berencana untuk istirahat sebentar di sana sebelum kembali ke mansion milik Joshua Smith. Akan tetapi suara ketukan di pintu membuatnya menjadi sangat kesal, hingga letupan amarah pun ia lontarkan begitu saja, "Berhenti menggangguku, Nuel! Hubungan kita sudah berakhir!" Padahal jelas-jelas yang mengetuk pintu itu bukanlah Imanuel Morgan, melainkan Joshua Smith. "Ini aku, Baby. Tolong buka pintunya sekarang." Sedikit terkejut, Kelly bertanya dengan maksud memperjelas kembali suara yang masuk ke dalam indera pendengarannya, "Jo? Kau sudah pulang?" "Iya, Baby. Kenapa kau datang ke sini lagi? Cepat buka pintunya." "Tunggu sebentar." Lalu ia pun berjalan ke arah pintu kamar, tentu saja dengan langkah yang sedikit terseok. Setelah pintu dibuka, Joshua segera menarik Kelly untuk masuk ke dalam pelukannya dan bertanya, "Baby, apa Nuel mengganggumu? Dia tidak melukaimu, bukan?" "Tidak, Jo. Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir." "Aku tidak bisa berkonsentrasi dengan rapat penting itu saat Bibi Shena mengatakan Nuel mengejarmu hingga ke paviliun belakang, Baby. Aku takut dia akan membawamu pergi dariku. Aku tak punya pilihan lain selain secepat kilat datang kemari, jadi maafkan aku bila kau merasa tidak nyaman dengan tingkah kekanakanku ini." Kemudian pelukan itu semakin erat terjadi, diikuti dengan sejumlah kata-kata yang menggambarkan betapa besar kepanikan dalam diri Joshua. Kelly yang merasakan betapa Joshua sangat tulus padanya, tak mau berbicara apa-apa selain ikut memeluk pria empat puluh lima tahun itu dengan tak kalah eratnya. Namun jangan mengira jika hatinya dapat diam begitu saja seperti bibirnya yang kini terkatup rapat, "Sebaiknya nanti saja kutanyakan perihal ocehan Nuel tadi. Mungkin Jo memang benar-benar mengarang semua itu agar bisa mendapatkan perhatian dariku, tapi seharusnya tanpa ia melakukannya pun, hatiku sejujurnya sudah pernah berandai-andai layaknya Cinderella dari negeri dongeng." Sebab serentetan kata-kata mencelos begitu saja dan sudah barang tentu yang dapat mendengarkan, pun hanya para pendengar setia yang berada di dalam hatinya. *** "Aku sudah menelepon dokter Suzzane untuk segera datang ke sini, Baby. Kau mengenalnya, bukan? Aku tidak ingin kau sakit, karena itu juga akan berpengaruh pada Jose," ujar Joshua, setelah Kelly kembali berada di kamarnya. Joshua sangat khawatir. Itu memang benar-benar terlihat beberapa menit lalu, ketika mereka berada di paviliun belakang tadi, saat pria itu mendapati wanitanya susah berjalan. Dengan sigap tubuh Kelly ia gendong menuju ke arah bangunan utama mansion dan hal tersebut sungguh membuat Kelly seakan kehabisan napas. "Apakah Jose sudah bisa kutemui, Jo? Kurasa sakitnya akan berkurang jika kau mengizinkanku memeluknya. Jangan lupakan jika Jose bukan hanya putramu, tapi dia juga bagian dariku," balas Kelly, setelah ia selesai mengingat bagaimana aksi Joshua yang menggendongnya tanpa menghiraukan pandangan aneh dari beberapa maid tadi. Dengan seulas senyum manisnya, Joshua berjalan dari jendela kamar menuju ke tempat tidur, "Bibi Shena akan membawanya ke sini setelah dokter Suzanne datang memeriksamu, Baby. Kau tak perlu khawatir dengan Jose. Yang harus kau lakukan sekarang adalah banyak-banyak beristirahat, karena tiga hari lagi kita akan menikah. Setelahnya kita akan berbulan madu ke Macao dan saat pulang nanti, kau sudah harus memberiku seorang putra lagi," lalu ia pun membisikkan sejumlah kalimat tepat di telinga Kelly, dan wanita itu membeku tatkala bibir Joshua meniupkan daun telinganya. Gelenyar aneh lantas dengan tak tahu malu membuat kedua mata Kelly terpejam seketika, "Seorang putra lagi? Tunggu dulu, Jo? Apa kau sengaja ingin menikah denganku hanya untuk memiliki banyak keturunan? La..lalu kenapa tadi pagi kau bilang kau mencintaiku?" Tapi kemudian ia cepat tersadar, saat ucapan Joshua terngiang sekali lagi di telinganya. Semakin lebar tersenyum, Joshua pun mengambil kesepuluh jemari tangan Kelly untuk ditautkan dengan jarinya dan mulai menjelaskan, "Aku memang benar mencintaimu, Kelly. Tak akan aku kurangi, bahkan perasaan ini semakin bertambah saat aku mengetahui bahwa aku adalah pria pertama untukmu. Jadi jika aku berkata ingin memiliki banyak keturunan denganmu, maka itu adalah bentuk letupan rasa cintaku padamu, karena yang kita lakukan bukan hanya sekedar seks semata, Baby. Yang kita lakukan adalah bercinta. Melebur dua hati kita menjadi satu dan anak-anak adalah hasil dari buah cinta kita. Kau mengerti?" "Em, aku... Aku mengerti, Jo. Maafkan perkataanku tadi." "Ssttt... Jangan menggigit bibirmu seperti itu, Baby. Aku akan menerkammu saat ini juga jika kau melakukannya lagi." Sebelum pada akhirnya Joshua kembali memeluk tubuh seksi Kelly ke dalam pelukannya. Sementara di pelataran parkir mansion, Cassandra dan Imanuel sedang terlibat perdebatan sengit. Wanita itu sangat marah dengan tindakan Imanuel yang tidak ingin lagi bekerja sebagai pengawal pribadi Joshua Smith, "Jangan bertindak gegabah seperti ini, Nuel. Kita bisa bicarakan lagi dengan Uncle Jo. Kau adalah orang kepercayaannya, bukan? Kau juga yang selama ini sudah menyelamatkan nyawanya, bahkan nyaris mati tertembak. Apa kau sudah lupa semuanya? Aku akan mengingatkan hal itu kembali pada Uncle Jo, jika memang ia pun berpura-pura melupakannya!" "Lakukan apa saja yang kau suka, Sandra! Aku tidak akan merubah keputusanku! Beberapa menit lalu, aku memang tidak ingin berhenti dari sini karena aku masih memikirkan tentang Kelly. Tapi saat melihat Jose dalam gendongan Bibi Shena tadi, aku seperti melihat diriku sendiri. Diriku yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua kandungku, karena ibuku lebih memilih pergi bersama kekasihnya dan meninggalkan aku di panti asuhan. Heh! Sungguh menyedihkan, bukan?" "Nuel, aku—" "Beruntung ibu asuhku adalah orang yang sangat baik hatinya, Sandra. Ia memberi kasih sayang dan nama keluarganya di belakang namaku, bahkan tidak sedikit pun aku dibedakan dengan kedua putri kandungnya. Jadi itulah mengapa aku tak ingin merebut Kelly dari tuan Smith, karena mereka berdua memiliki Jose yang layak untuk bahagia. Aku memang orang berdosa, Sandra. Tapi aku bukan orang jahat." Namun setelah mendengar ocehan panjang Imanuel, Sandra segera berlari menabrak tubuh pria yang sangat dicintainya itu. Di dalam tangisan yang mulai pecah saat memeluk Imanuel, lagi-lagi Sandra tak bisa menutupi perasaan cintanya pada pria itu. Dengan terbata, ia melontarkan isi kepalanya di sana, "Ma..maafkan aku, Nuel. Aku tidak tahu jika selama ini Bibi Morgan bukanlah ibu kandungmu. Aku hanya tak ingin kau menjauh dariku saat sudah tidak lagi bekerja dengan Uncle Jo, karena sejak dulu sampai saat ini aku masih menyimpan perasaan yang sama padamu." "Aku bukan anak kecil dan juga bukan pria yang suka bertingkah kekanakan seperti itu. Sampai kapan pun kau bisa selalu bersama denganku, tapi untuk saat ini aku belum bisa menjanjikan hubungan lain yang lebih istimewa daripada sebuah persahabatan, Sandra. Kuharap kau mengerti denganku." Namun Imanuel belum bisa membalas perasaan Sandra yang begitu menggebu, karena hati pria itu masih utuh untuk Kelly Anderson seorang. Bagi Imanuel, Sandra adalah wanita sempurna yang tidak pantas untuknya dan ia pun tak ingin lagi berurusan dengan keluarga Smith. Bersama dengan Sandra tentu saja dapat membuat kedua bola matanya kembali melihat sosok Kelly, kendati pertemuan itu terjadi tanpa disengaja. Membuka hati dengan orang baru, menurutnya jauh lebih baik dan hal itulah yang akan dilakukan oleh Imanuel Morgan. Pergi sejauh mungkin, lalu mencari kehidupan baru untuk mengobati luka di hatinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD