PART 8

1583 Words
Pesta pernikahan sederhana yang Joshua buat di depan halaman mansionnya, ternyata bagi Kelly sama sekali tidak sesederhana itu. Dekorasi pesta kebun yang menggunakan panggung serba putih tersebut, sungguh menjadi hal paling teristimewa bagi Kelly ketika Joshua juga menghadirkan Maroon 5 di sana. Betapa tidak, grup musik yang lahir di California itu sudah sejak lama menduduki peringkat teratas dari daftar idola favorit Kelly, bahkan ia sering kali meminta cuti saat Maroon 5 tampil di Manhattan. Alasannya tentu saja karena Kelly sangat menyayangi Jose sehingga ia hanya bisa meninggalkan pulau yang terletak di sebelah selatan ujung Sungai Hudson itu, dan hal tersebut jugalah yang membuat Joshua rela merogoh kocek sebanyak apa pun demi bisa membahagiakan istrinya. Istrinya? Membayangkan hal itu, sungguh sepanjang hari Joshua merasakan perutnya terus saja terasa kram, setiap kali ia memperkenalkan Kelly sebagai istrinya di hadapan beberapa relasi bisnisnya. Tentu saja itu karena ia masih saja merasa semua ini seperti mimpi. Dulu Joshua pikir akan ada beberapa insiden yang terjadi selama masa memperebutkan hati Kelly dari Imanuel, namun pada kenyataannya hal tersebut hanya ada di dalam isi kepalanya saja. Joshua dengan mudah memenangkan pertempuran, saat Kelly juga mengatakan jika ia pun memiliki perasaan yang sama dengannya, dan lebih diperkuat lagi ketika istrinya itu dengan tidak tahu malu membisikkan kata 'I Love You' di depan altar. "Terima kasih atas segalanya, Jo," ujar Kelly dari meja rias, saat suaminya baru keluar dari kamar mandi. Pria itu terlambat masuk ke kamar mereka karena masih harus menemani Oscar Williams berdiskusi tentang pekerjaan mereka yang baru. "Aku tidak melakukannya dengan cuma-cuma, Baby. Kau harus membayarnya malam ini," bisik Joshua begitu sampai tepat di belakang tubuh Kelly, hingga membuat desiran aneh terjadi dalam diri wanita itu. Harus membayarnya malam ini? Tentu saja Kelly mengetahui apa maksud Joshua berkata demikian. Akan tetapi wanita itu berpura-pura bodoh dan sengaja memasang wajah datarnya sembari berbicara, "Em... Memangnya, berapa uang yang kau keluarkan untuk membayar mereka datang ke sini tadi? Apa aku boleh mencicilnya?" "Are you kidding me, Baby? Aku tidak butuh uangmu, Kelly. Yang aku butuhkan adalah hati dan juga cintamu. Ya, hanya itu. Aku ingin kita bercinta, Kelly. Bukan hanya sekedar seks semata." Sampai membuat Joshua menjadi gemas dan tak bisa lagi menahan dirinya. Ia begitu kasar menyeret Kelly untuk bangkit berdiri menuju ke tempat tidur mereka, tapi wanita itu menyukainya. "A..apa yang kau lihat? Sa..sandra yang menghadiahkan ini padaku. Dia bilang aku harus memakainya saat malam pengantin kita. Jangan merobeknya lagi! Aku suka dengan kainnya yang lembut," ujar Kelly setelah Joshua juga mendorongnya dengan kasar ke tempat tidur, lalu memelototi tubuhnya yang berbalut lingerie super seksi. Kelly sadar seharusnya ia memilih opsi untuk tidak memakai pakaian sialan itu, dan mengenakan piyama lucu miliknya yang masih baru. "Barang apa saja yang sudah dan akan diberikan Sandra padamu nanti adalah pemberian dariku, Kelly! Aku yang membiayai seluruh kebutuhan hidupnya, jadi aku berhak melakukan apapun, termasuk merobek pakaian sialan ini!" Krekkk... "Jooo...!" "Jangan melawan aturan yang sudah sejak awal kukatakan padamu, Mrs. Smith! Aku adalah suamimu, sekaligus kepala keluarga di mansion ini!" "Tapi aku hanya ingin menyenangkanmu, Jo! Apa itu salah?" Terbukti api gairah yang sudah di depan mata, kini menguap satu persatu entah ke mana akibat perdebatan kecil tentang lingerie pemberian dari keponakan Joshua Smith. "Kau ingin menyenangkanku?" tanya Joshua yang hanya dijawab oleh anggukan kepala Kelly, "Jika kau ingin seperti itu, maka yang harus kau lakukan tadi adalah tidak memakai sehelai benang pun. Aku sangat menyukai itu, daripada harus melihatmu seperti jalang dengan pakaian gila ini!" Lalu ia kembali mencecar Kelly dengan sejumlah kalimat yang sukses membuat kedua pipi Kelly bersemu merah seperti beberapa menit lalu. Belum lagi saat dengan santainya Joshua menurunkan boxer yang ia kenakan dari dalam kamar mandi tadi, "Ka..kau mau apa?" Semakin pula Kelly terlihat bodoh, seperti seorang bocah ingusan. Sedikit terkekeh, "Aku ingin memanjakan istriku. Apa tidak boleh?" Joshua berkata sembari naik ke tempat tidur. "Jooo..." "Diamlah, Baby. Nikmati saja apa yang aku berikan dan jangan banyak protes!" Lalu tanpa mau menunggu, ia segera menyambar bibir penuh sang istri dan melumatnya dengan sangat lembut. Apa yang dilakukan Joshua, menurut Kelly sangat berbeda dengan apa yang biasa pria itu lakukan padanya. Biasanya Joshua begitu menggebu saat mencium bibirnya. Kadang kala ia harus sampai meringis akibat kelakuan Joshua yang suka menggigit bibir bawahnya. "Jooo...!" "Hemmm..." Malam itu apa yang dilakukan Joshua memang tidak sama, karena ia sangat ingin memanjakan Kelly yang sudah resmi menjadi istrinya. Tak hanya soal ciuman, tapi Joshua juga menyentuh bagian lain di tubuh Kelly dengan penuh kelembutan. Lidah Joshua menciumi leher jenjang Kelly dan meninggalkan tanda kepemilikannya di sana. Tangannya yang bebas, pun bermain di puncak p******a Kelly yang sudah mulai mengeras, hingga membuat wanita itu semakin merasa panas. "Ah, Jooo...!" Namun yang mampu dilakukan Kelly hanyalah mengerang dan menyebutkan nama suaminya. Sayangnya hal tersebut begitu mematikan untuk Joshua, karena baginya erangan Kelly sudah seperti candu di dalam tubuhnya. "Sial! Kau membuatku gila, Kelly!" "Jo? Apa yang kau laku—" "Ssttt... Diam, Baby. Jangan banyak bertanya!" Joshua bahkan memberanikan diri untuk terus mengecup hingga ke inti dari bagian tubuh Kelly, meskipun sempat isi perutnya sedikit bergolak beberapa detik lalu. Ya, itu memang sebuah kenyataan terburuk untuk seorang Joshua Smith. Sepanjang empat puluh lima tahun hidup di dunia, ia sangat tidak suka dengan gaya bercinta yang mengharuskan dirinya memberi kenikmatan pada wanita dengan cara yang menurutnya begitu menjijikan. Joshua tidak pernah berpikir untuk melakukannya pada wanita mana pun termasuk mendiang Barbara, "Merah muda? Slruppp...! Kau benar-benar sialan, Kelly! Ughhh..." Namun kini ia melakukannya. Memandangi lipatan nikmat milik Kelly dengan penuh minat, bahkan lidahnya yang tak tahu malu sudah mendarat di sana. "Ough, Jooo...!" Hingga membuat Kelly mengangkat punggungnya, lalu menjeritkan nama suaminya. Ini adalah pengalaman pertama Kelly. Kendati ia sudah beberapa kali menonton adegan panas melalui layar ponselnya, namun tentu saja sangat berbeda jauh dengan apa yang saat ini terjadi. Rasa nikmat yang hadir akibat perbuatan panas itu, membuatnya tak bisa berpikir apa pun dan jangan ditanya bagaimana dengan Joshua. Pria itu sangat menikmati tetes demi tetes cairan licin yang terus keluar dari kewanitaan Kelly, "Kau sangat basah, Kelly! Aku tak tahu jika ini benar-benar nikmat. Ah, kau memang sialan! Milikku bahkan sudah sangat keras sebelum kau menyentuhnya!" Sembari terus meracau kalimat-kalimat vulgar di dalam hatinya. Lubang kecil di ujung kejantanannya, bahkan tanpa permisi ikut mengeluarkan cairan yang sama licinnya seperti milik Kelly, "b******k! Apa yang kau perbuat padaku, Baby. Cepat lakukan hal yang sama denganku!" Sampai akhirnya Joshua memilih untuk memutar tubuhnya, hingga kejantanan kini sudah berada tepat di depan wajah Kelly. Kendati ia juga pernah melihat hal serupa, rasa keterkejutan itu tetap tak bisa disembunyikan dari dirinya, "Jo? Ini—" "Puaskan aku, Baby. Lakukan seperti yang kemarin aku ajarkan pa— Ough, s**t!" Tapi bukan Joshua Smith namanya jika harus terus mengalah, dan untung saja Kelly pun berhenti menunjukkan sikap bodohnya. Wanita itu menuruti keinginan Joshua dengan memasukkan kejantanan suaminya ke dalam mulut, tentu saja disertai kedua tangannya yang mulai berani. "Aku tahu kau pasti pernah menonton hal seperti ini, Baby. Lakukan apa saja yang menurutmu benar, karena yang aku butuhkan adalah sentuhanmu," ujar Joshua begitu bersemangat mengulum kewanitaan sang istri, namun beraninya hanya dari dalam hati saja. Joshua tak ingin merusak suasana hati Kelly dengan terus bertitah, sebab ia sadar pada dasarnya yang mereka lakukan bukan hanya sekedar having seks. Alhasil Joshua pun melakukan hal yang sama, apalagi jika bukan terus memainkan lidahnya di lipatan nikmat milik istrinya. Sensasi yang terjadi, memang benar-benar mampu membuat diri mereka berdua semakin panas dan dipenuhi dengan peluh. "Jooo...!" Namun hal itu tak membuat erangan berhenti keluar dari pita suara keduanya. Sepuluh menit kemudian, dunia Joshua terasa semakin mengerucut ke satu titik yang berada tepat di pangkal pahanya. Tak ingin membuat Kelly merasa jijik dengannya, Joshua pun berniat untuk beranjak dari atas tubuh sang istri, "Cukup, Kelly! Aku hampir—" "Lepaskan, Jo! Aku tidak mau berhenti!" Tapi Kelly sama sekali tak mau memedulikan perintah Joshua dan berteriak, tapi lagi-lagi suara lantang itu hanya bisa terjadi di dalam hatinya. Kelly terus saja memerintahkan bibir dan lidahnya untuk memuaskan Joshua seperti adegan video panas yang ia tonton. "Sialan kau, Kelly! Kau memang— Arghhhh...!" Lalu tak sampai sepuluh detik, erangan panjang Joshua pun terdengar. Ia menelan cairan pelepasan Joshua sampai habis, lalu menjilati sisanya yang sempat meleleh keluar dari mulutnya dan merasa sangat bangga atas pengalaman pertamanya itu. Akan tetapi jangan berharap jika Joshua juga merasakan kebahagiaan yang sama seperti istrinya, sebab yang ia rasakan adalah sebaliknya. Joshua merasa seperti pecundang akibat tak dapat menahan diri, "Keluarkan milikmu juga, Baby! Siapa yang menyuruhmu mencurangiku seperti ini, huh?!" "Ough, Jooo...!" Maka ia pun dengan cepat memutar kembali tubuhnya, lalu melakukan hal yang sama seperti tadi. Hanya saja kali ini Joshua menambahkan dua ruas jarinya untuk ikut memuaskan hasrat berahi Kelly, dan itu sungguh begitu mengejutkan. Sekali lagi Kelly sampai harus menaikkan punggungnya ke atas, akibat letupan sensasi aneh yang tiba-tiba menghampirinya. "Ah, s**t! What the f**k are you doing, Jo! Kau memang gila! Oughhh...!" Racauan demi racauan yang keluar dari bibir penuh Kelly, bahkan sudah tak mampu lagi ia kontrol di sana, "Keluarkan, Baby. Keluarkan semuaaa...!" Tapi Joshua begitu menikmati apa yang terjadi dengan istrinya. Saat kedua kaki Kelly mulai bergetar hebat, Joshua dengan tak tahu malu semakin membuka mulutnya lebar-lebar dan mempercepat gerakan tangannya. "Aku akan sampai! Aku akan sampai, Jooo...! Aku akan— Oughhh...!" "Ah, yesss...!" hingga pada akhirnya, ia pun mendapatkan apa yang selama ini belum pernah terjadi. Pengalaman pertama, yang sungguh membuat Joshua semakin menggilai seorang Kelly Anderson.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD