Perempuan yang tengah menyesap jus melonnya itu melambaikan tangannya kearah laki-laki yang baru saja masuk ke dalam cafe tempat mereka janjian untuk bertemu. “Aku sudah punya tujuan hidup,” ucap perempuan itu saat laki-laki yang ditunggunya itu menatapnya, menagih segala apa yang ingin ia ucapkan hari ini.
“Apa?” laki-laki yang duduk di depan perempuan itu menatapnya dengan baik, menatapnya dengan intens.
Fallany tersenyum singkat sebelum menjawab, “Memakan es krim coklat, setiap hari selama satu tahun, di sore hari.”
Jefri tak lupa untuk membalas senyum dari Fallany, mendengar apa yang dikatakan oleh Fallany, teman kelasnya itu membuat Jefri menghela napasnya ringan, setidaknya, salah satu hutang budinya kepada Fallany terbalaskan, ya, itulah sebabnya Jefri ada di sini, meninggalkan Fella yang sebenarnya tengah menunggunya.
Kalau ditanya, siapa yang akhrinya ia pilih, menemani Fella atau bertemu dengan Fallany seperti ini, maka kali ini Jefri dengan berat hati mengatakan bahwa ia akan menemui Fallany seperti ini, meninggalkan Fella, cinta pertamanya, perempuan yang amat ia sayangi itu.
Lima tahun kedepan, kalau pertanyaan itu kembali ditanyakan kepada Jefri, jelas, Jefri akan menjawab bahwa ia akan menemani Fella, meninggalkan seluruh perempuan yang mencintainya, demi Fella, seorang.
Cover by: tpurnama15