Mendengar ada ketukan pintu dan bel tdk ingin berhenti berbunyi membuat zahra mengerutkan keningnya. Siapa yg datang sore begini. Biasa nya frans langsung masuk saja. Batinnya. setelah membuka pintu, ia tersentak, mundur beberapa langkah. Membekap mulutnya menahan tangisnya. Matanya menangkap seseorang yang sangat ia butuhkan saat ini,seseorang yang sangat ia harapkan bisa menyelamatkaannya "kak arham "panggilnya dengan nada nyaris tak terdengar. Arham geram, emosi menguasainya Dugaannya benar, zahra telah terluka sedalam ini bahkan mata hijau yang selalu menampakkan kelembutan itu kini terlihat hampa dan tak mempunyai makna apapun, dimana hati nurani laki-laki itu sehingga menyakiti perempuan sebaik Zahra. Kemarin ia sudah meminta zahra baik-baik pada frans tapi laki-laki itu