Hari minggu ini Sadin masih cuti kerja, baru hari senin esok aktivitasnya kembali seperti biasa. Selagi Mika masih belum bangun tidur, Sadin sudah sibuk membersihkan halaman rumah yang tak seasri rumah para tetangga. Sadin sedang menyapu kumpulan dedaunan kering, ketika sepasang sepatu menginjak dedaunan itu, dan seketika menghentikan geraknya. Sadin mengangkat kepalanya, dan menemukan wajah penuh senyum Martin disana. Tapi senyuman itu justru berefek buruk bagi Sadin. Tahu seperti apa rasanya didatangi penagih hutang sedangkan kita tak memiliki sepeserpun uang? Seperti itulah yang sedang Sadin rasakan. Bedanya Bukan hutang uang yang ditagih, tapi hutang jawaban. dan Wajah hangat Martin dimata Sadin lebih menyeramkan dibanding preman rentenir dalam bayangannya. "Jangan tegang seperti i