Mika merapatkan giginya, tubuhnya bergatar menggigil kedinginan. Dalam balutan handuk putih besar yang menenggelamkan tubuhnya, Mika dibantu oleh eyang barunya untuk menyelesaikan rutinitas harian itu. Mama Duta mengambilkan baju baru Mika yang bahkan labelnya belum ia lepas. Kemarin ia bersemangat sekali masuk ke toko pakaian anak, dan memborong baju-baju bagus, ia tidak kesulitan memilih karena menurutnya semua cocok dipakai Mika. Dress floral print selutut tanpa lengan berwarna pastel itu kini menggantikan handuk yang membungkus tubuh Mika. Mama Duta duduk di tepi tempat tidurnya, membantu mengeringkan rambut Mika yang berdiri di depannya. "Rambut Mika bagus." Puji Mama Duta. "Mika mau memanjangkan rambut Mika sampai sini, Eyang." Mika memegang bagian pinggangnya. "Tapi Bunda larang