Segala yang diharapkannya dari Krisna hancur dalam sekejap membuat Wirya murka dan tidak segan memukuli Krisna seolah pria itu tidak punya kekuatan melawannya. Krisna punya kekuatan dan kemampuan untuk memukul balik ayahnya, akan tetapi masih sadar tidak ingin 'lebih durhaka' lagi, maka ia diam saja merasakan tamparan ayahnya. "Ayaaah ...," ujar Adisna sesenggukan. Krisna bisiki anaknya. "Udah, udah, jangan nangis. Gak papa kok. Ayah baik-baik aja." Tangis Adisna yang begitu nyaring tidak dihiraukan Wirya. Ia malah hendak menampar Krisna lagi. "Mas!" pekik Yunita dengan berderai air mata. Ia tahan tangan Wirya, tetapi ditepis pria itu. Wirya membentaknya, "Jangan ikut campur! Ini urusan aku sebagai kepala keluarga. Krisna harus diajar karena telah mencoreng nama baik keluarga ini!" "Ta