Hujan turun dengan saat deras malam itu. Semua orang tampak setengah berlari menuju mobil masing-masing setelah mereka semua menghadiri acara tahlilan terakhir di rumah mendiang Naresh. Rumah itu masih tampak ramai, sedangkan beberapa orang di dalamnya tampak mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Sarita hanya bisa duduk termenung disudut ruangan sambil memeluk Al-Quran dan memandang ke sudut lain dimana Jeffry menyandarkan kepalanya di bahu Janna. Wajah pria itu terlihat sangat pucat. Ia mungkin masih terlalu syok atas kepergiaan sang ayah sehingga kesehatannya menurun. Ingin sekali Sarita menggantikan posisi Janna untuk merawat Jeffry tapi yang bisa ia lakukan hanyalah menundukan kepala. Melihat sikap Jeffry dan Janna yang begitu dekat selama tujuh hari ini membuat rasa patah ha