“Apa? Tak mungkin Papa…” “Benarkah, Ma? Papa menyetujui hubungan kami?!” pekik Sarita senang. “Iya! Tapi setelah itu Papa tak sadarkan diri! Papa kamu orang yang selalu berpikiran ke depan, Jeffry. Saat ini mungkin ia telah berpikir bahwa Janna mungkin bisa membantumu di perusahaan, tapi soal hati Papa kamu sadar kalau kamu hanya mencintai Sarita …” “Bisakah kita membahas tentang pernikahan ini nanti? Tempat ini bukan tempat yang tepat!” potong Badra saat melihat Nani kembali mencoba mendominasi keputusan hidup sepupunya. “Malah seharusnya kita membahasnya disini, jika terjadi apa-apa sama Papa kamu gimana?! Lebih cepat mereka menikah, lebih baik!” ucap Nani tampak tak peduli. “Gak, Ma! Maafkan aku, saat ini hanya Janna yang akan jadi istriku!” “Jeffry!” “Tolong, Ma! Bisakah kita