Suara ketukan pada pintu kamar mengejutkan Rania dan Sato. Beberapa saat kemudian Felix masuk ke dalam kamar dan melihat kearah Rania begitu juga kepada Sato. Memandang dengan curiga, Felix seperti paham lantas meminta maaf karena mengganggu mereka. "Tidak apa-apa, Felix. Kami hanya mengobrol biasa." jawab Rania merasa terselamatkan dengan kehadiran Felix. Karena dia masih ragu akan perasaannya pada Sato. Meskipun Sato adalah laki-laki yang baik, siapa yang tidak mau memiliki kekasih seperti Sato, sudah baik dan perhatian. Namun, Rania berpikir lagi, apakah dia benar-benar menyukai Sato atau hanya sebatas teman untuknya. Rania pun tak ingin hanya sekedar memanfaatkan Sato untuk mengobati hatinya yang sudah sakit akibat Wijaya. "Rania, sepertinya kalian memanggilku Ferio saja. Mendengar