CHAPTER 19: Pelayan Kesayangan Tuan Wijaya

1328 Words

Rania, wanita itu berjalan dengan tergesa-gesa, memasuki mansion dan menutup pintu kamarnya dengan cepat. "Felix, kau sudah bawa anak itu ke panti asuhan?" ujarnya setelah meletakkan telepon di telinga. "Bagus. Semoga Wijaya tidak sampai membunuh bapak itu. Aku kasihan pada anaknya, jika dia harus kehilangan keluarganya seperti aku dulu." Rania tersenyum samar, bayang-bayang kepedihan yang kembali muncul dibenaknya. Menutup telepon bersama pintu kamar yang diketuk dengan kencang. Rania mengerutkan keningnya, tangannya membuka pintu dan Dara yang berdiri seperti gelisah menatap pada Rania. "Dara, ada apa?" "Rania, kau harus membantuku. Aku tidak ingat apa yang terjadi di pesta tengah malam waktu itu." "Tunggu, Dara. Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Rania kebingungan, dia te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD