CHAPTER 22: Pernyataan Cinta Sato

1302 Words

"Rania, kau tidak merasa aneh?" "Aneh kenapa, Dara?" Rania balik bertanya seraya menatap pada Dara. Dengan tangannya yang masih memegang kemoceng. Hari ini adalah hari membersihkan rumah besar Wijaya, jadi semua pelayan wanita ditugaskan selain itu pelayan laki-laki bertugas pada bagian membersihkan rumput dan pepohonan. "Lihatlah, sejak kita mulai beberes, Tuan Sato terus menatap kearah sini." "Mungkin hanya perasaanmu saja. Bisa jadi Tuan Sato menatap ke yang lain." "Tapi, Rania. Aku tidak bodoh, melihat tatapan Tuan Sato yang terus menatap.. padamu." Rania melebarkan bola matanya, segera menutup mulut Dara dan berdecak pelan. "Kenapa kau bicara sangat keras, pelayan lain bisa dengar. Aku tidak mau lagi-lagi dijadikan bahan gosip. Lagipula mana minat Tuan Sato menatap pada pelayan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD