Rania menundukkan kepalanya, menutupi setengah wajahnya dengan rambut kecoklatan miliknya itu. Sementara tangannya masih digenggam oleh Wijaya, entah dirasuki apa, lelaki itu tiba-tiba saja memanggil Rania yang sedang bersiap bekerja dan masih berada di kamar, dengan membawa beberapa baju dan perhiasan untuk ia pakai.
Tidak memberikan kesempatan Rania bertanya, Wijaya menyuruh perias yang berada di kamarnya itu untuk merias wajahnya dan mengganti seragam pelayan Rania yang baru saja ia pakai dengan gaun bodycon satin berwarna merah, dan prom tali seukuran spaghetti yang mengikat kedua lengannya.
Rania berdecak dalam hati, mengangkat sedikit gaunnya yang sepanjang mata kaki itu agar memudahkannya untuk berjalan. Ditambah lagi sepanjang ia berjalan, semua mata juga tertuju padanya.
"Seben
