Wijaya dan seluruh keluarga Fatwa duduk disebuah ruangan besar, bisa disebut dengan ruang rapat keluarga. Termasuk didalamnya hadir Arta dan Hamidah sebagai orang tua Wijaya. Kedua adiknya Sato dan Gabriel Wijaya juga hadir bersama. Para sepupu dekat dan jauh termasuk Lukas juga turut menghadiri rapat tersebut. "Jadi, bagaimana?" tanya pengacara Daniel yang telah bertugas selama puluhan tahun dengan keluarga Fatwa. Dalam hal ini Daniel telah mengumumkan beberapa wasiat dari orang tua Arta, yaitu kakek dan nenek Wijaya. Arta yang duduk ditengah menghela pelan nafasnya, menatap pada Lukas yang duduk diujung sebelah kiri. "Lukas, terkait tanah itu.." "Tidak bisa. Om sudah bilang kalau tanah itu sudah atas namaku, bagaimana aku bisa memberikan setengahnya pada Sato." langsung sahut Lukas