Bagas telah berkemas, Raisa dan anak-anak menantinya di ruang tamu rumah mereka. Bagas dengan baju merah hati dan celana panjang berwarna hitam nampak tampan dan memukau. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Raisa tersenyum ke arahnya. "Ini oleh-oleh dari mbak Arum, "Raisa berujar. "Terimakasih, tapi mestinya kamu tidak perlu repot. " "Hanya tanda sayang dari seorang adik untuk kakaknya. " Jawab Raisa. Bagas pamit pada orang-orang tercintanya. Raisa tidak mengantar Bagas ke Bandara karena kondisinya sedang tidak fit. Sakitnya belum sembuh benar dan Bagas faham akan hal itu. Bagas juga lebih suka bila Raisa berada di rumah dari pada nanti dia harus pulang sendiri kasihan Raisa. Satu ciuman di kening untuk Raisa dan anak-anak, cukuplah sudah untuk menuntaskan semua rasa.