30

1181 Words

Melihat Mike yang berada di ambang pintu dengan ucapan terpotongnya barusan, membuat Shasa perlahan tapi pasti mendekatkan tubuhnya pada suaminya. Pian yang tau gerak-gerik Shasa yang terlihat takut, dan tidak nyaman akan kedatangan papanya, laki-laki itu mengambil lembut telapak tangan Shasa yang tiba-tiba dingin dan berkeringat, menggenggam, dan meremasnya lembut di sana, menghantarkan kehangatan, dan keamanan agar isterinya tetap tenang. "Apa maksud ucapan papa?"sinis Pian tajam. "Kami harus apa? Pian dan Shasa harus apa?"sinis Pian lagi dengan mata yang telah memerah marah kali ini. Mike tersenyum lembut sambil melangkah dekat kearah anak dan menantunya yang terlihat tengah menunduk dalam di samping anaknya. "Nggak harus apa-apa."balas Mike acuh ucapan sinis anaknya. Mike k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD