Pian memandang nyalang kearah papanya Mike yang terlihat tak kalah frustasi dari dirinya. Dengan takut-takut juga, Pian mencuri pandang kearah Saka yang terduduk menyedihkan diatas kursi rodanya. Bahkan wajah laki-laki setengah baya itu basah oleh air mata. Dengan kasar Pian menjambak rambutnya untuk menyalurkn rasa frustasi yang tengah melandanya saat ini. Masalah ini sangat sulit bahkan Pian tidak tau apa solusinya selain ia menerima perjodohan ini. Tapi itu tidak mungkin. Saat ini ia berada di rumah Saka ingin membahas ulang perihal niatan laki-laki parubaya itu, dan papanya perihal perjodohan yang tidak mungkin Pian terima dan lakukan. Pian memohon agar pembahasan ulang ini jangan di lakukan di rumah mereka. Di sana ada Shasa dan anaknya, Pian tidak ingin Shasa sakit hati, dan