Selamat baca, dears :) Mata dengan manik madu itu, memandang dalam dengan mata yang memerah menahan tangis kearah wajah lelap yang terlihat amat damai itu. Tubuhnya yang tinggi dan berisi meringkuk nyaman di d**a bidang pemilik manik madu yang tidak lain adalah Pian. Dengan tangan yang gemetar, Pian mengelus selembut bulu pada punggung telanjang isterinya penuh cinta dan kasih sayang. Ada senyum samar di bibir laki-laki itu mengingat aktifitas panas yang baru saja mereka lewati dengan nikmat tadi. Shasa menyerahkan dirinya sukarela, tidak seperti sebelumnya yang selalu terpaksa padanya bahkan Shasa yang meminta lebih tadi. Untuk nambah dan nambah durasi mereka memadu kasih. "Terimah kasih banyak, Sha."bisiknya serak. Dengan pelan sekali Pian melepaskan lingkaran tangan isterinya di p