Ravin pulang cepat dari biasanya karena kerjaan kantor tidak terlalu menumpuk. Namun, saat kakinya hedak melangkah menuju tangga, terdengar tawa dari suara yang tak asing. Dia pun menghentikan langkah seketika dan menerka dari mana arah sumber suara tersebut. Sekali lagi tawa itu terdengar dan sumbernya berasal dari ruang makan. Tubuh Ravin kemudian brbalik menuju tempat tersebut. Benar saja dugaannya, bahwa suara tawa tersebut berasal dari Sally. daam hati dia pun berkata, 'Sedang apa dia di sini?' "Oh, hai Tuan Ravin." Sally melambaikan tangan tatkala mendapati sosok lelaki itu berdiri di bibir pintu. "Ngapain lu di sini?P tanya Ravin dengan wajah tak bersahabat. "Ah, adek lu butuh teman, jadi gua ke sini untuk menemani. Lu keberatan?" tanya Sally kemudian memangku dagu dengan sikut