“Stop! Stop!” Sally menepuk pundak Jo ‒sopir‒ untuk menghentikan mobil. Mereka memang belum sampai di depan rumahnya, tapi Sally tidak ingin keluarganya tahu dia diantar oleh seseorang memakai mobil. Apalagi mengingat bahwa dia bebohong pada Luan sedang menginap di rumah Ellena. “Kenapa?” tanya Ravin setelah mobilnya berhenti. “Thank’s, ya. Lu udah mau nganterin gua. Cukup sampai sini aja, bye.” Sally segera membuka pintu dan keluar. Namun, dia urung melangkahkan kaki dan tetap berdiri di samping mobil. Hingga kemudian Ravin membuka kaca jendela. “Yang mana rumah lu?” Ravin memastikan kalau perempuan ini memang sudah sampai di rumahnya. “L‒lu, pengen tahu rumah gua?” Sally terbata menjawabnya. “Ini, ini rumah gua.” Sambil menunjuk ke rumah di belakang tempatnya berdiri. Ravin mengeru