Lidya terdiam membeku saat netranya menatap tubuh Arya yang terbaring dibantu oleh berbagai alat pernafasan. Ia tak sanggup melangkah masuk ke dalam. Bahkan mematung adalah cara yang ia lakukan saat ini. "Arya?" gumamnya pelan namun terdengar oleh Zidan. Pria itu menatap Lidya yang sekarang tertegun menatap Arya. Dan betapa terkejutnya Zidan, saat ia melihat ada setetes air mata mengalir di pipi Lidya. "Lo benar kenal Arya?" tanya Zidan yang kali ini dengan pertanyaan serius. Lidya tak menjawab. Gadis itu justru melangkah masuk ke dalam. Dalam diamnya, ia berdiri di sebelah Arya. Ia menatap tubuh Arya yang terbaring kaku. Ia bahkan lupa jika Jiwanya Arya ada di dekatnya. "Kau? Kau kenapa masuk? Siapa yang--" Icha terdiam saat Zidan mengintrupsikan gadis itu untuk tenang. Ibu dari