Pagi keesokan hari, Nadia sudah selesai mengepak barang pribadi miliknya. Tak banyak memang barang yang ia bawa apalagi selama di Bali ia jatuh sakit paska kejadian tak mengenakan yang suaminya —Keanan, lakukan beberapa malam kemarin. Malam nanti jadwal penerbangan ia dan Keanan kembali ke Jakarta. Ia tak tahu apakah lelaki itu sudah selesai dengan barangnya sendiri. Tak penting bagi Nadia tahu karena ia sendiri masih marah pada Keanan. Saat Nadia sudah selesai merapikan penampilannya beserta jilbab biru muda yang sudah menutupi seluruh kepala dan d*da, ia yang bersiap hendak menuju restoran untuk menikmati sarapan, tiba-tiba dikejutkan oleh suara ketukan pintu. "Siapa pagi-pagi begini mengetuk pintu? Sepertinya aku tidak memesan makanan melalui room service?" gumam Nadia pelan sembari