Seperti hari kemarin, Juan sudah duduk di meja makan pagi sekali. Maria yang baru turun dan bersiap untuk berangkat bekerja, dia tertegun ketika melihat Juan yang sudah rapih dengan pakaian kantornya tengah sarapan sembari berbincang dengan pamannya. Dia berjalan menuruni tangga perlahan. "Itu bukan lumayan, tapi super tampan!" bisik Anisa dari arah belakang Maria. "Hmmm." Maria hanya diam ketika di kejutkan oleh saudarinya itu. Setiap kali gadis itu menilai seseorang memang selalu dari penampilannya. Maria berjalaj di tarik Anisa dengan tergesa-gesa. "Selamat pagi!" sapa Anisa dengan tangan menarik Maria. "Pagi Sayang, ayo sarapan!" balas ibu Dian. Maria mengangguk sembari tersenyum, saat ia hendak duduk, Anisa menarik Maria agar duduk di samping Juan, yang sedari tadi tersenyum