Pagi sekali Maria tergesa-gesa, ia menyiapkan berkas pekerjaannya yang sudah dia siapkan semalam. Maria tak menghiraukan rambut yang terurai, biasanya, dia mengikat rambutnya dengan rapih. Namun pagi ini, dia turun dari lantai atas sembari mengenakan tasnya yang cukup berat. Ibu Dian dan juga Anisa memperhatikan Maria yang datang menghampiri meja makan, dimana mereka sedang sarapan. Maria duduk di di kursinya sembari memasukkan berkasnya ke dalam tasnya, juga makanan di tangannya. Anisa memperhatikan Maria, dia bahkan mengangkat sebelah alisnya ketika melihat penampilan Maria yang menurutnya sangat berantakan. "Ada apa denganmu Maria? Kenapa kamu begitu berantakan?" tanya Anisa sembari ia memakan sarapanya. "Aku kesiangan dan juga tadi aku ditelepon ketua divisi. Katanya aku harus d