Kita Memang Bodoh

941 Words

Delia terpaku, lalu tawanya pecah, sementara Andrew menatap wanita itu nanar. Padahal ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya. Ia tak sudi melihat sahabatnya tersakiti. Sedetik kemudian, Delia menghentikan tawa, lalu tersenyum tipis. “Dia hanya seorang lelaki bodoh.” Ia menatap ke dalam manik mata Andrew, “Aku menyukaimu, Drew. Mencintaimu, lebih tepatnya.” Andrew mengerutkan kening. “Kok, kamu kayak lagi nembak aku? Lelaki bodoh itu aku?” Ia mengarahkan jari telunjuknya ke dirinya sendiri dan melongo bagai orang bodoh. Delia tertawa keras “Kegeeran. Kan kita udah biasa mengucapkan kata 'aku mencintaimu'. Kenapa sekarang, malah mikir aku mencintaimu seperti cinta sepasang kekasih? Aku mencintaimu sebagai sahabatku. Mana mungkin aku jatuh cinta sama orang brengs*k sepertimu.” Andrew m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD