Clarissa menyusuri trotoar jalan dengan senyum tipis, sesekali menghapus keringat yang bercucur di keningnya. Dia mulai menghentikan langkah tepat di mulut jalan dan menatap ke kanan, lalu ke kiri, memastikan kalau tidak ada mobil yang tengah berjalan di depannya. Setelah memastikan aman, dia mulai menyeberang. Clarissa berlari kecil, mencoba menghindari jalanan yang terlihat ramai tersebut. Setelahnya, dia membuang napas pelan dan kembali melangkah. Terik matahari terus saja membuat keningatnya keluar. Astaga, kenapa hari ini panas sekali, batin Clarissa sembari mendongak kecil, menatap ke arah langit yang benar-benar terlihat cerah. Clarissa menghentikan langkah dan membuang napas pelan ketika sudah sampai di halte. Matanya mengamati skeitar, mencari angkutan umum menuju ke rumahnya.