47 "Tos dibilangkeun, tong pipilueun. Ngeyel pisan maneh teh!" hardik Rima. Tidak menghiraukan teriakan kuntilanak itu yang melengking memecah kesunyian malam. (Udah dibilangin, jangan ngikut-ngikut. Ngeyel banget kamu itu!) Rima kembali menghantamkan kuntilanak itu ke batang pohon, kemudian melepaskannya dengan geraman marah. Kuntilanak itu beringsut menjauh, tenaganya sudah melemah hingga sulit untuk terbang. Isak tangisnya membuat makhluk-makhluk lain mengintip, tapi tidak berani mendekat karena takut dengan Rima. Davin menarik lengan Rima dan menggusurnya menjauh. Menyempatkan diri untuk memandangi sepasang mata Irene yang membulat. Hantu pria berkulit putih itu berhenti di depan jeruji besi ruang perawatan Irene. "Kamu lihat kan? Rima aja seberingas itu, apalagi teman-temannya