46 Demian memicingkan mata, melirik ke benda bulat di dinding. Mengeluh dalam hati karena dia bangun kesiangan. Pria bertubuh gagah itu mengangkat tubuh dengan bertumpu pada kedua tangan. Duduk sedikit melengkungkan punggung, tafakur menatap lantai. Beberapa saat kemudian, dia bangkit dan menjejakkan kaki di lantai yang dingin. Jalan gontai menuju kamar mandi. Bergegas membersihkan diri karena perutnya sudah terasa lapar. Sepuluh menit kemudian, pria berambut tebal itu keluar dari kamar. Jalan cepat ke luar rumah. Langkahnya terhenti saat sebuah mobil kecil berwarna putih berhenti di halaman. Niat untuk meneruskan langkah harus dia hentikan, saat melihat sosok perempuan yang keluar dari mobil dan melambaikan tangan padanya. Widayati jalan mendekati Demian setelah taksi itu pergi. Me