Shazia menikmati semilir angin di balkon, sekarang masih pagi buta dan dia sudah bangun. Semalam tidurnya tidak terlalu nyenyak, dia tidur bersama Lea di kamarnya. Apa yang terjadi tadi malam masih membekas dibenaknya, apalagi saat Shazia menatap rumah, tepatnya halaman depan rumah Azril. Di sana, dia melihat sekilas bayangan seorang perempuan yang kemarin datang ke mimpinya. Di sana, Shazia melihat sebuah kenangan yang seharusnya tidak dia lihat. Itu kenangan tunangan Azril dan entah kenapa jantungnya bedebar kencang ketika mengingatnya kembali. Jantung ini? kenapa kau terus berdebar saat mengingat kenangan masa lalu itu? gumam Shazia dalam hati. Dia melihat Azril sedang berciuman bersama tunagannya. “Ah, kenapa aku bisa melihatnya! Itu tidak mungkin!” Shazia menghela napas panjang