Hendra berdiri di ruang tamu, di hadapan kedua orangtuanya yang tengah pusing dengan masalah di sekolahnya tadi. Apalagi orangtuanya baru tahu kalau selama ini Bastian satu sekolah dengan Hendra. Dan sekarang harus digabungkan dalam satu kelas yang sama. "Kenapa kamu gak pernah cerita kalau anak itu satu sekolah denganmu. Kalau tau begitu kan, papa sama mama bisa menyingkirkan dia agar dipindahkan ke sekolah lain." Kata papanya menginterogasi. Hendra menipiskan bibir, "aku sama sekali gak tau kalau dia akan berani mengusik aku lagi, pah. Makanya aku sama sekali gak peduli mau dia satu sekolah atau tidak. Karena selama ini kalau berpapasan sama aku, dia selalu buang muka." Jelas Hendra membuat kedua orangtuanya saling pandang lalu kompak menghela napas gusar. "Untuk sementara, jangn beru