Hendrik menggerutu sepanjang jalan sembari duduk menunggu antrian di salah satu warung nasi padang dengan Mark di sana. Yang membuat Hendrik tidak habis pikir adalah ada anak ingusan satu yang datang bersama mereka, Dwi.
Entah dari mana dia dapat kabar soal Gio yang masuk rumah sakit. Tapi, yang jelas saat Hendrik dan Mark sedang antri untuk memesan dia sudah ada di sana.
"Elo tau dari mana kalau kita berdua di sini?" Tanya Hendrik dengan mata memicing menatap Dwi di sampingnya.
"Tadi aku dapat telepon dari mama." Jelasnya membuat Hendrik menaikan alisnya tidak mengerti, "terus?" Tanya Hendrik lagi kebingungan. "Gak ada terusnya, udah selesai." Balas Dwi kemudian cengengsan sendiri membuat Mark dan Hendrik saling pandang dengan bulu kuduk meremang.
Hendrik sebenarnya tidak mempermasal
