A Misunderstanding

2036 Words

Jhoni membanting ranselnya kasar sembari membuang tubuh ke kasurnya. Cowok itu menendang-nendang udara kesal, masih mengingat pembicaraan Hendra dan juga guru barunya. Pemuda itu mengepalkan tangan kuat, memukul-mukul kasurnya penuh dendam. Ternyata wali kelasnya sama saja busuknya dengan guru-guru di sekolahnya yang sama sekali tidak pernah memihak pada mereka. "Gue juga bodoh, kenapa harus percaya begitu saja. Gue harus bilang ke anak kelas." Katanya beranjak bangun, duduk bersilah di atas kasur. "Kalau sampai anak kelas percaya sama omong kosong guru itu. Bisa bahaya, apalagi sih Hendra setan itu ngebet banget pengen hancurian anak kelas." Racaunya masih bermonolog sendiri. Jhoni pun bangkit berdiri mengambil jaketnya untuk menemui teman-teman kelasnya. Cowok itu membuka pintu kamar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD