34-Bukan Lagi Upik Abu

1041 Words

Seperti baru saja tersadar kalau ia sudah mengatakan hal yang salah, Ijah langsung mingkem sambil diam-diam menoleh takut-takut ke arah Dinda dan Sasi yang memandangnya dengan tatapan meminta penjelasan lebih. Tak bisa dipungkiri lagi oleh Ijah bahwasannya ia sudah terjebak ucapannya sendiri. "Kok Helen?" tanya Sasi heran, hal yang sama yang juga ingin ditanyakan oleh Adinda, tapi lebih dulu diungkapkan oleh Sasi "Eh, bukan," kata Ijah salah tingkah. Sasi memincingkan matanya dan menatap ke arah Ijah dengan tatapan tak percaya. "No, no, no," kata Sasi sembari menggoyang-goyangkan telunjuknya di depan Ijah. "Apa yang lo omongin udah terekam di otak gue," lanjut Sasi, "dan lo tahu, memori otak gue gak kaleng-kaleng, ramnya itu kuat banget." Sasi mulai melantur. Dinda memilih tak peduli d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD