Libur sekolah dimanfaatin oleh untuk mengaja Naina keluar. Niatnya menghabiskan waktu berdua di taman bermain atau bioskop. Ya, mana saja disukai oleh Naina. Namun, saat ia menelepon perempuan itu, jawabannya sungguh membuat hati Lay melongos tidak karuan. “Gue udah bilang ke elo, kan? Jangan terlalu berharap apa pun dari gue. Jangan baper! Meskipun lo dan keluarga lo nerima gue dengan hangat, bukan berarti gue suka dan mau dekat sama lo. Bagi gue lo itu tetap bocah!” Itu kalimat yang diucapkan dengan nada meninggi beberapa oktaf. Sungguh, Lay tidak pernah berharap jawaban Naina seperti itu padanya. Ia menang tahu kalau Naina mengatak untuk tidak berharap, tapi apa salahnya jika ia mencoba untuk membuat perempuan itu jatuh cinta dengan cara membawanya keluar jalan-jalan. Lay menghela