38. Bukan Lo, tapi Dia

2076 Words

Meita memasuki rumahnya tergesa-gesa bahkan tidak peduli saat sang mama-Greta memanggil namanya berkali-kali. Tujuannya hanya satu yaitu menemui Theo di kamar yang mungkin saat ini sedang melamun, menyendiri atau mungkin sedang mengamuk dan memecahkan semua barang-barang yang ada di dalam ruangan luas itu. Tok Tok Tok Meita mengetuk pintu kamar sang kakak, tapi tidak ada sahutan sama sekali, lantas memutar kenop pintu begitu saja dan ternyata tidak dikunci. Meita masuk ke dalam kamar gelap tanpa cahaya itu, berjalan pelan menuju jendala dan menyingkap gorden hingga bias cahaya matahari masuk ke dalam dan menerangi kegelapan di dalamnya. “Kak, berhenti menjadi seperti ini!” Meita kemudian duduk di tepi ranjang di mana Theo sedang duduk sembari bersandar di kepala ranjang. Rambut ac

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD