Setelah Naina membersihkan diri dan berganti pakaian menjadi lebih santai atau tepatnya pakaian tidur, ia memilih ke dapur untuk sekedar menyantap cemilan. Tidak lupa ia membawa dua kotak yang diberikan oleh mamanya Theo, karena niatnya akan membuka di meja makan saja.
Saat tiba di dapur, Naina meletakkan dua kotak itu dan berjalan ke arah kulkas, mengambil cake yang ia beli tadi pagi sebagai sarapan dan kebetulan belum habis beserta jus jeruk kemasan kotak.
“Untuk mengisi perut yang sedikit keroncongan,” cicitnya sembari tersenyum.
Naina melenggang menuju kursi dan mulai menikmati cake dengan pelan.
Ting
Ponsel yang berada di saku baju tidurnya berbunyi. Naina meletakkan sendok di piring dan merogoh saku baju untuk mengambil ponsel. Satu pesan chat dari Zevanya.
‘Nai, gimana per
