• TIGA BELAS •

1044 Words

 New York, beberapa bulan sebelumnya. Angka di jam tangan Isabella baru menunjukkan pukul sebelas, tetapi gadis dengan sikap esnya itu sudah berjalan pulang menuju rumahnya. Dahinya memerah, sedikit memar. Namun tampaknya Isabella sama sekali tidak peduli. Jika yang lainnya mungkin meringis menahan perih atau bahkan menangis terisak, Isabella justru hanya berdiam di sebuah bangku taman berbahan kayu dan menyesap sebatang rokok miliknya. Suasana taman di dekat sekolahnya siang itu benar-benar sepi. Tidak akan ada yang memergokinya merokok di sana. Lagipula, Isabella hanya perlu menghabiskan sisa-sisa olahan tembakau tersebut dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi padanya. Merokok adalah caranya untuk melepaskan penat, mengurangi rasa sakit dan melupakan hal-hal buruk yang terjadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD