Sangat memalukan!

1548 Words

"Bapak sehat?" tanya Uli hati-hati. Bayangkan saja, awalnya wajah Enver terlihat datar seakan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Namun dalam hitungan detik, wajah itu sudah dihiasi dengan senyum merekah. "Hm," jawab Enver. Ia masih fokus pada layar ponsel. "Ternyata laku juga," komen Uli dengan suara pelan. Jika seseorang tersenyum sembari memegang ponsel, maka ia tengah mengirim pesan dengan pujaan hati. Itu hanya pendapat Uli, hal ini bisa benar dan bisa juga salah. "Apa?" "Mampus!" ucap Uli dari dalam hati. Ia langsung menunduk dan fokus untuk menikmati nasi goreng. Anggap saja, ia tidak mendengar suara sang atasan. Uli sibuk menghabiskan nasi goreng, sedangkan Enver sibuk meneguk kopi. Duduk semeja tidak membuat mereka menciptakan obrolan untuk mencairkan suasana. Uli juga tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD