When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Keesokan paginya, pria bertopeng itu menyuruh sebagian anak buahnya untuk mencari perempuan yang diutuskan sebagai pengintai, atau sebagai mata-mata di rumah sakit. Pria bertopeng itu khawatir perempuan pengintai itu akan buka mulut dan memberi tahu jati dirinya yang sebenarnya. "Jangan pernah kembali jika kalian hanya membawa informasi kegagalan, jika kalian gagal membawa perempuan itu kesini, setidaknya kalian bisa membunuhnya di sana. Aku tidak ingin perempuan itu sampai membuka mulutnya dan memberi tahu siapa aku sebenarnya. Bunuh dia, jangan biarkan orang yang menyekapnya memiliki kesempatan untuk mengorek informasi tentang aku." Perintah pria bertopeng itu pada anak buahnya yang diberi tuga untuk mencari perempuan yang di tugas sebagai mata-mata di rumah sakit. Sedangkan di rumah s