Kedua pria yang masih mengedarkan pandangan mencari orang yang mereka cari dan posisi yang enak untuk menjadi pengawas harus dikejutkan dengan suara sumbang tapi bikin penasaran keduanya.
“Minggir dunk Bro, jangan di jalan,” ketus wanita itu yang membuat Reno dan Kelly bersamaan menoleh di balik punggung mereka.
Ada seorang wanita yang lebih pendek dari mereka mungkin sekitar 150an centimeter tingginya. Rok pendek ketat di atas lutut, kaus putih ketat yang keliatannya sengaja banget terlihat ketat.
“Dibilang minggir malah bengong,” ujar wanita itu lagi membuat keduanya berdehem dan bergeser dari jalannya. “Nah, gitu dunk daritadi, maa ganteng-ganteng pada kurang pendengaran sih,” dumel wanita itu dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya mereka ketahui artinya.
Secepat kilat Reno langsung mencekal cewek itu dan menariknya dalam dekapannya. Cewek itu langsung membulatkan matanya, dan diam tak bergerak mendapat perlakuan itu.
“Bilang apa Nona cerewet?” ucap Reno pelan tapi tegas dengan hembusan napas yang berat di wajah cewek itu membuat jantungnya jumpalitan.
Wanita itu hanya menggeleng dan mengerjapkan matanya yang bulat dan meneduhkan, mendadak membuat Reno gemas dan ingin mencium bibir merah muda itu.
“Hey, siapa kamu berani memeluk pacarku,” ucap seorang pria di samping Reno. Sadar jika posisi mereka tidak menguntungkan cewek itu langsung mengigit Reno dan lelaki itu menjerit.
“Astaga dia buas sekali,” pekik Reno yang memang sakit digigit oleh wanita itu. Dia langsung pergi dan menggandeng pacarnya itu.
Kelly yang melihat itu tak bisa menahan tawanya dan hal yang sama juga dilakukan Loka. “Sedih banget nasibmu digigit cewek bar-bar,” ledek Kelly membuat Reno berdecak sebal. Dia mengedarkan pandangan untuk mencari wanita itu tapi entahlah dia menghilang kemana.
Hampir dua jam mereka ada di sana dan Kelly tak menemukan wanita yang dia cari. Keduanya sudah setengah mabuk menunggu, hanya Loka yang masih sadar, lebih tepatnya disuruh sadar karena nanti dia yang mengendarai mobil.
“Aku ke toilet dulu lah, lama nunggu cewekmu,” kata Reno dan Kelly mengangguk. Reno berjalan ke toilet dan tanpa sadar dia mendengar suara ribut-ribut di sana. Dia menajamkan telinganya dan dia meyakini ada sesuatu terjadi.
Reno akan tujuannya dan kembali jiwa keponya berontak. Dia mengikuti asal suara itu dan mendapati keributan berasal dari belakang toilet. Dia bergegas ke sana bukan karena penasaran tapi dalam keadaan setengah sadar pun dia tahu jika ada seorang wanita dalam bahaya.
“Hey, lepasin dia,” teriak Reno tapi ssi pelaku terus saja berusaha menyerang wanita itu. “Tolong, tolong aku,” teriak wanita itu saat tahu ada orang lain di sana.
Reno langsung berlari dan mencengkram pundak lelaki kurang ajar itu dan menghajarnya. Lelaki itu tak bisa melawan karena dia dalam kondisi mabuk berat. Sadar jika lawannya tak bisa melakukan apapun Reno menghentikan aksinya dan beralih kepada wanita itu yang bajunya sudah mulai sobek.
“Kamu naik apa ke sini?” kata Reno dan wanita yang masih menunduk karena bajunya yang sobek itu hanya menggeleng.
Reno yang tak paham akhirnya ikut jongkok di hadapan wanita itu dan memegang pundaknya. Wanita itu mendongak menatap Reno. “Aku takut,” dia bergumam.
Reno langsung menepuk pundaknya, “Tenang, tenangkan dirimu, aku di sini mau nolong, kamu naik apa, aku antar pulang gimana?” ajak Reno dan wanita itu menggeleng.
“Aku bawa mobil,” dia menunjuk ke tasnya yang jatuh di dekat mereka dan Reno bangun untuk mengambil tas dan dia menemukan kunci mobil di sana.
“Oke aku antar kamu sekalian pakai mobilmu,” ajak Reno dan wanita itu tidak menolak. Begitu berdiri dia melihat gumpalan menggoda dari wanita itu dan Reno menelan ludahnya berat.
Bahkan di mobil godaan itu semakin membuat Reno gelisah. ‘Astaga, kenapa cewek ini begitu menggoda sih, bisa gila ini aku kalau begini,’ batin Reno.
“Jadi kita kemana?” tanya Reno setelah menyalakan mesin mobilnya. Wanita itu menyebutkan satu nama hotel dan Reno bingung, “Kamu tinggal di hotel?” tanya Reno dan wanita itu mengangguk.
“Sebenarnya aku liburan ke sini, tapi aku malah dapet sial ketemu cowok yang niat banget mau perkosa aku,” keluhnya dan tak lama dia terisak.
Reno yang tak tega akhirnya membiarkan wanita itu menangis dan melupakan hasrat yang sebelumnya muncul. Dia berusaha mengemudi dengan fokus meskipun kepalanya pening.
“Bisa jalan sendiri ke kamar hotel kan?” ucap Reno saat mereka sampai di lobi. Wanita itu mengangguk dan ketika wanita itu akan keluar dia sadar jika baju wanita itu sudah tak layak.
“Tunggu, kita parkir basement aja dan langsung ke kamarmu, jangan lewat lobbi,” ucap Reno. Dia melihat di sekitar tidak ada yang bisa dijadikan penutup buat bajunya terpaksa Reno membuka kaos lengan panjangnya.
“Pakai ini,” ucap Reno menyodorkan bajunya kepada wanita itu. Dia langsung paham karena wanita itu langsung melotot dan tak berkedip melihat bodynya yang bisa dibilang ga jelek.
“Seneng liatnya Non,” bisik Reno dan wanita itu nampak gelagapan. Reno tertawa pelan melihat semburat merah. Dia kembali memutar mobil itu dan parkir basement. Reno memencet tombol lift setelah tahu lantai berapa wanita itu tinggal.
Reno berdiri di depan pintu kamar yang dimaksud, segera wanita itu membukanya dan mempersilahkan Reno masuk. Pria itu melihat ada sofa di sana dan dia duduk di sofa itu.
“Ini bajunya, makasih ya,” ucap wanita itu dan Reno langsung terbelak karena wanita itu malah menggunakan tanktop dan hotpants di hadapannya.
“Astaga, kenapa malah dikasih umpan dan ikan dendeng macem gini,” dumelnya dan menelan ludahnya pahit. Wanita itu bingung melihat reaksi Reno malah mendekat dan duduk di sampingnya.
“Kamu kenapa? Ga sakit kan karena telanjang d**a pas kemari?” kata wanita itu yang tak sadar menyentuh dahi Reno dan membuat Reno makin panas dingin.
Reno langsung memegang tangan wanita itu dan menariknya dalam pelukannya. Wanita itu hanya melotot dan diam.
“Kamu salah Miss, karena telah membangunkan macan yang tertidur,” bisik Reno dan tanpa permisi dia langsung mencium wanita itu tanpa ampun.
Awalnya wanita itu berontak tapi tak lama dia menikmati ciuman Reno yang bisa dikatakan menggoda dan memabukkan itu. Tanpa sadar dia membuka mulutnya, Reno yang paham kode ini langsung menggila dan tanpa ampun melumat bibir seksi itu.
Beberapa menit berciuman membuat Reno tak tahan dan akhirnya mengangkat wanita itu di atas pangkuannya. Lirih dia mendengar lenguhan wanita yang makin membuat hasratnya menggila.
“Kamu cukup bilang stop dan menolak semua yang aku lakukan, atau aku tidak akan bisa berhenti sampai akhir,” desis Reno sambil memegang wajah wanita itu dengan suara seraknya.
“Aku tahu kamu menginginkannya dan lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan,” ucap wanita itu dengan penuh keyakinan.
Reno langsung menggendong wanita itu dan meletakkannya di ranjang. Kini hasratnya ssudah di ubun-ubun, dalam kondisi setengah sadar dia mulai menjamah dan menikmati semua lekuk tubuh wanita yang baru dikenalnya.
Meski terlihat mungil dan kecil tapi wanita itu sungguh menggoda iman dan membuat Reno tak berhenti untuk terus menikmati semuanya.
Lenguhan dan rintihan terdengar bersamaan dengan apa yang Reno lakukan. Sadar jika wanita itu menikmatinya, Reno tak bisa berhenti dan terus bergerak sampai akhirnya dia yang ikut menggila memaksa masuk dalam lubang kenikmatan milik wanita itu.
Reno yang sudah berhasrat tinggi tak sadar jeritan dan lelehan air mata dari wanita yang baru ditemuinya itu. Lubang yang terasa sempit itupun tak disadari oleh Reno jika dia adalah lelaki yang pertama bagi wanita itu.
“Astaga ini nikmat sekali Darling, luar biasa,” racau Reno yang semakin menggila mendengar desahan dan rintihan wanita itu.
Beberapa menit bergumul membuat keduanya sudah menikamti permainan dan makin lama makin nikmat. Tak lama wanita itu mendesah hebat dan akhirnya keduanya merasakan kenikmatan yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya.
“Terima kasih untuk malam yang indah.”
*****
Mantep, nikmat banget si Reno yahhh,,hahahaa
Tapi siapa sebenarnya cewek itu kalian bisa nebak ga?