When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dewa memandang Arya sekilas. Ekspresi bingungnya kini terbaca oleh semua orang. “Kenapa, Yang?” Resty memandangnya ingin tahu. Laki-laki tampan itu menggelengkan kepalanya, tersenyum dan mengusap pucuk kepala kekasihnya. “belum diangkat, mungkin masih sibuk,” ucapan Dewa justru membuat yang lain mengerutkan kening. “Ini kan udah nggak terlalu sibuk buat timnya,” sergah Resty. Sebagai sekretaris, dia hafal agenda kerja divisinya. Dewa menghela nafasnya. Dia lupa kalau kekasihnya belum tahu fakta terbaru di kantor mereka. “Larisa sudah resign, Res,” beritahu Arya yang malah membuat kekasih Dewa itu kaget. “Larisa resign?” Resty mengulangi pernyataan itu seraya pandangannya penuh tanya kepada Dewa. Arya langsung sadar jika dia salah bicara. Farid dan Fira menampakkan wajah tid