When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Alex yang sedang menyetir pun langsung menepikan mobilnya. “Coba ulangi, Sa,” pinta laki-laki yang sepintas mirip bintang film Turki itu. Reina pun menoleh ke arahnya. Menunggu jawaban dari gadis kesayangan mereka. “Aku mau resign aja,” jawab Larisa gamang. Sesungguhnya dia tidak ingin memikirkan kemungkinan itu. Dirinya senang bekerja di PT Mega Star, talentanya diterima dengan baik baik dan berkembang pesat. Hanya saja setelah Resty jatuh, rasa tak nyaman akan gunjingan dan cemoohan membuatnya tidak betah dan ingin keluar dari pekerjaan ini. “Kontrak kerjamu selesai masih enam bulan lagi, Sa. Kalau kamu resign pasti ada pinalti,” Reina mengingatkan. Dan setahu perempuan cantik ini, nilai pinaltinya lumayan besar. Larisa menghembuskan nafasnya. Dia lupa bagian itu. Alex membelo