Mungkin Harus Begini

2247 Words

Larisa sudah berdiri berhadapan dengan Nita yang masih duduk di sebelah Kayla. “Berdiri kamu,” kata Larisa penuh penekanan kepada Nita yang belum memahami situasi yang ada. Karena itu Nita masih duduk diam. Dengan kasar ditariknya tubuh penjahit tersebut supaya berdiri sejajar berhadapan dengan dirinya. Larisa memandang Nita dengan penuh intimidasi. Barulah perempuan itu paham kemarahan yang terpancar dari gadis mungil berambut keriting itu. “Yang kamu bilang penjilat itu siapa?” suara Larisa penuh dengan ancaman, Nita pun menelan ludahnya. “It-itu, aku nggak ngomongin ka-kamu,” Nita terbata-bata menjawab pertanyaan Larisa. Serasa nafasnya hampir habis saat berbicara. “Oh ya? Lalu ke siapa?” sarkas Larisa. Dia masih tidak melepas pandangan kepada Nita. Sedangkan lawan bicaranya itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD