Hanna seorang wanita delapan belas tahun yang sudah memiliki satu anak berusia lima tahun. Sejak berumur dua belas tahun Hanna tengah hamil dan memaksakanya untuk pergi dari asrama. Hanna memiliki saudara kembar bernama Hanni mereka sama- sama hidup dan tinggal bersama di asrama sejak ayahnya meninggal. Sejak perginya ayah seluruh perusahaan minyak di tampuk oleh ibunya hingga seluruh waktunya tersita oleh pekerjaan bahkan mengurus anakpun tidak ada waktu. Ibunya Hanna dan Hanni kadang merasa sepi hingga hadirlah seorang pria sepuluh tahun lebih muda dari dirinya, ibunya Hanna. mereka menjalin kasih hingga ingin menikah... tapi garis takdir berkata lain. Ketidak sukaan kekasih ibunya dengan Hanna berdampak buruk. Hanna di perkosa oleh calon ayah tirinya saat gadis kecil itu pulang dari asrama hingga hamil. Hanna tidak suka jika ibunya menikah lagi dan tidak sungkan- sungkan Hanna menerterakan pikirannya ke calon ayah tirinya tersebut. Hanna pergi dari asrama dan rumah, ia pergi hingga bertemu dengan seorang nenek tua dan tinggal bersama nenek tersebut di sebuah gubuk di jalan bukit. Bukit itu terdapat sebuah perkebunan teh berhektar- hektar, di sana Hanna bekerja mengumpulkan daun teh di keranjang hingga penuh dan mengumpulkannya ke pengepul jika mendapatkan rupiah ia akan mengumpulkannya untuk melahirkan dan kebutuhan hidup sehari- hari. Di saat berusia delapan belas tahun tahun Hanna bertemu dengan ayah dari anaknya. Ayah anaknya sangat menyesal setelah melakukan hal itu dan mulai mencari keberadaan Hanna.