Embusan angin memaksa masuk ke tulang-tulang Agatha. Tangannya menyila di depan sembari membawa saru kantong plastik. Kakinya gemetar karena kedinginan sekaligus rasa cemas dan takut. Laki-laki biadab itu telah mencoba untuk melecehkannya berkedok meminta foto bersama. Itulah salah satu alasan Agatha sulit untuk menerima permintaan dari orang yang tidak dikenalnya. Kakinya berlari masuk ke dalam. Air matanya tidak bisa berhenti menetes. Tubuh pun rasanya lunglai karena saking gemetarnya. Berhenti di depan pintu ruangan yang digunakan untuk berkumpul anak label milik Zakaria. Tangannya membuka pintu dengan perlahan. Berjalan mengendap-endap ke arah meja untuk menikmati mi ayam. Tapi, Zakaria menyadari dengan keadaan Agatha yang begitu menyedihkan. “Ada apa?” tanya Zakaria. Agatha menu