Keesokan harinya, Agatha telah bersiap untuk pergi ke kampus. Dia telah dandan selayaknya seorang diva. Sayangnya, dia memilih untuk istirahat dari dunia musik. Padahal, para penggemarnya begitu antusias dengan karya-karya yang diciptakan olehnya. Tapi, mau bagaimana lagi. Pendidikan bagi Agatha adalah nomor satu. “Ma, masak apa?” tanya Agatha yang menghampiri Elizha. Pagi ini Elizha memasak nasi goreng spesial ala rumah untuk sarapan. Alasannya, kemarin sore tidak menjumpai seorang pedagang sayur keliling. Alhasil, hari ini hanya bisa memasak nasi goreng dengan sosis, bakso, daging ayam sebagai topping. Beberapa menit kemudian, Agatha meminta izin untuk pergi ke kampus. Dia mencium pipi kanan kiri dan dahi Elizha. Terakhir, dia menjabat tangan ibunya yang telah keriput. Tidak hanya itu