Zakaria telah kembali ke rumah Agatha setelah selama tiga puluh menit bingung dengan obat-obat yang ditawarkan oleh apoteker. Zakaria memberikan paracetamol ke Elizha. Kemudian keluar kamar menuruni tangga untuk duduk di ruang tamu. Tiba-tiba matanya tertuju pada salah satu tumbuhan yang ada di depan rumah Agatha. “Bunga biru itu unik,” lirihnya. Tidak lama kemudian, Elizha telah duduk di samping kanan di mana Zakaria duduk. Elizha mengerti arah mata Zakaria yang sedang mengamati bunga itu. “Zaki, kamu mau mencicipinya?” tanyanya. Elizha berdiri lalu melangkah ke luar rumah. Memetik bunga biru itu sebanyak lima biji. Setelah itu, ia mencucinya di keran air depan rumah. Kemudian masuk ke ruang tamu. “Bunga ini bisa disajikan menjadi minuman. Sebentar, biar Tante buatkan,” kata Elizha s