Marah Lagi

1104 Words

"Mbak Nao." Dava terserampak melihat kedatangan Naomi. Senyuman menawan dengan menenteng sebuah paper bag berisi rantang di tangannya. "Gak jadi bawa buket ni?" "Bukan momen yang tepat. Lebih baik ini." Naomi dengan bangga menunjukan paper bag. "Masak sendiri." Dava terpukau. "Ada lebih tidak, Mbak?" "Nanti, kalau ada sisa aku kasih ke kamu." "Kenapa harus makanan sisa, Mbak?" "Habis gimana dong? Aku cuma masak buat dapatin maaf dokter." "Ya sudah, cepatan masuk! Dokter pasti sangat senang." Naomi melangkah pergi, masuk ke dalam lift milik CEO yang dipersilahkan oleh Dava. Dia memencet tombol 5 yang artinya mengarah ke lantai di mana ruangan Samudra berada. Tak terasa, pintu lift yang tadi tertutup karena mengantarkan dirinya ke lantai 5, kini pun terbuka. Naomi sudah pernah datan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD