Chapter 12

1189 Words

"Lapeerr.." Riani menyentuh perutnya. Padahal belum jam makan malam, namun ia sudah merasa begitu lapar. Malas berdiam diri di kamar, Riani memilih turun ke bawah. Setidaknya di meja makan ia akan menemukan beberapa buah yang bisa ia gunakan sementara untuk mengganjal laparnya sampai makan malam tiba. Saat ia keluar dari kamar dan bermaksud untuk turun, langkah Riani terhenti karena melihat pintu kamar Tian yang sedikit terbuka namun gelap. Dengan perlahan, Riani melangkah mendekat. Sampai ia terhenti di depan pintu. Ia meraih gagang pintu dan membukanya sedikit. Penciumanny langsung terganggu dengan aroma minuman keras yang menyengat. Dengam cepat Riani mematik kontak lampu dan betapa terkejutnya gadis itu saat melihat Tian dalam keadaan mabuk dengan beberapa botol bir kosong berse

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD